Pria Asal Jambi Ini Pergi Haji Pakai Sepeda
Senin, 04 Maret 2013
0
komentar
|  | 
| Marwan dengan sepeda ontelnya siap berangkat haji ke Tanah Suci. | 
Biasanya orang menunaikan ibadah haji dengan pesawat udara. Tapi,   tidak dengan Marwan Lumpo Abubakar. Pria kelahiran Sumatera Barat 1   Maret 1947 itu pergi berpetualang meninggalkan istri dan ketiga anaknya   menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibdah haji. Perjalanan yang sangat   jauh akan ditempuhnya dengan sepeda ontel.
Berbekal uang satu juta   rupiah, peralatan sepeda lengkap dengan ban serep, alat untuk   memperbaiki sepeda, alat tambal ban, paspor, kartu identitas diri, dan   kartu ATM, pria 66 tahun ini memulai petualangannya Senin (4/3/2013)   dari rumahnya di RT 12 Kelurahan Simpang III, Sipin, Kota Jambi, seorang   diri.
Sepeda ontel telah dipersiapkannya sejak dua tahun lalu.   "Saya perkirakan enam bulan lagi ibadah haji dimulai, makanya saya mulai   perjalanannya sekarang," ujarnya, saat ditemui Tribun di kawasan Bukit  Baling tepatnya di depan Markas Polresta Muaro Jambi, Minggu kemarin.
Dengan   bertopikan caping di tengah terik sengatan matahari, Marwan  menuturkan,  petualang yang ia lakoni mungkin menurut orang lain aneh.  Namun apa  yang ia lakukan sudah menjadi tekad bulatnya sejak 1985 lalu.
Niatan   itu baru terlaksana sekarang, karena pada 1985 anak-anaknya masih   kecil. Ketika ketiga anaknya sudah berkeluarga, sekaranglah waktu yang   tepat menurutnya.
"Usia saya sekarang sudah menginjak kepala enam.   Kalau saya pergi haji, maka saya kemungkinan bisa berangkat sekitar   2028. Dengan umur saya yang sekarang rasanya saya tidak bisa berangkat.   Biarlah saya mengalah, asalkan niat saya tercapai," urainya sambil   menyeka peluh. 
Marwan merasa pasrah, seandainya dalam perjalanan nanti terjadi sesuatu yang di luar kendalinya. 
"Saya  tetap pergi meskipun ajal menjemput. Saya berharap kepada anak  saya,  seandainya saya tiada agar mereka tetap sabar dan tawakkal,"  katanya. 
Marwan mengatakan, ia turut bersedih terlalu banyak musibah yang melanda negeri ini. 
"Ini  sebenarnya tidak ada hubungannya dengan petualangan saya ke  tanah  suci. Jika saya ditakdirkan Allah sampai ke sana. Niatan saya  sangat  tulus akan mendoakan para pemimpin bangsa ini. Semoga pemimpin  kita ke  depannya mereka benar-benar mengayomi rakyat kecil," katanya. 
Marwan mengatakan sebagai orang kecil, dirinya ikut merasakan apa yang dialami oleh rakyat kecil. 
"Semua  yang saya lakukan ini diniatkan dengan tulus. Rakyat kecil  dimana-mana  sengsara. Ke depannya agar mereka benar-benar mengayomi rakyat kecil,"  ujarnya. 
Novrianto putra bungsunya pada Tribun mengatakan, kalau hanya untuk  menunaikan ibadah haji, sebenarnya anak-anaknya sanggup memberangkatkan. 
"Ya,  tapi itulah Bapak, ia orangnya nggak bisa dilarang. Kami juga  nggak  maksa menyarankan agar ia jangan pergi," katanya, Minggu. 
Marwan adalah satu di antara petualang di negeri ini yang melakoni petualangan jarak jauhnya dengan menggunakan sepeda ontel. 
Menurut  Darwita istrinya, sudah lama suaminya memimpikan berpetualang ke tanah  suci. Hal ini 
dibuktikan suaminya dengan rutin menabung. 
"Dikumpulkannya  uang receh-receh. Seratus dua ratus rutin ia lakukan.  Ada sekitar satu  baskom besar hasil tabungannya. Uang dari hasil warung   kecil-kecilannya. Menggarap kebun orang, ditanaminya jagung, terus   dijualnya. Saya juga tidak menyangka sebelumnya. Cuma cucu saya yang   tahu kalau ia mengumpulkan uang receh-receh itu," katanya 
Darwita juga mengaku tidak menyangka hasil tabungan suaminya mencapai tujuh juta. Itupun diketahui saat ditukarkan ke bank. 
"Anak-anak  semua sudah menyarankan, janganlah pergi. Tidak ada yang  bisa  mencegahnya. Ya, mungkin itu bakat keturunan dari ayahnya. Dulu  ayahnya  pernah dari Padang ke Jambi jalan kaki," kata Darwita. 
Dikatakan Darwita (51), suaminya di Padang ketika masih sekolah, melakoni perjalanannya menggunakan sepeda. 
"Ketika  pulang kampung untuk mengambil lauk dan bekal. Perjalanan  dari Muaro  Labu ke Padang Kota, kalau sekarang hampir tiga jam pakai  mobil. Hal  itu ia lakoni dengan menggunakan sepeda. Ya, pada dasarnya  kami  sekeluarga merasakan sedih dengan kepergiannya, hanya berharap  semoga  suami saya selamat sampai tujuan dan tercapai cita-citanya,"  katanya 
Sebenarnya,  lanjut Darwita, suaminya orang aktif. "Selain menjadi ketua kompangan  di RT  sini, setiap malam muda-mudi dikumpulkan di rumah. Mereka dilatih   kompangan dan rebana, karena sering dapat carteran," katanya.  (qomaruddin) sumber : kompas
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pria Asal Jambi Ini Pergi Haji Pakai Sepeda
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rosorasa.blogspot.com/2013/03/pria-asal-jambi-ini-pergi-haji-pakai_4.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar