Jenis-Jenis Narkoba dan Bahayanya

Posted by Unknown Rabu, 06 Maret 2013 1 komentar
OPIUM
Tumbuhan opium (papaver somniferum) telah digunakan oleh masyarakat Sumerian di daerah Mesopotamia pada masa sekitar 3400SM, mereka menyebut tanaman ini dengan nama Hul Gil yang artinya Tumbuhan Senang. Mereka juga telah memanfaatkan getah dari opium sebagai peredam rasa sakit pada saat dilakukan pembedahan yaitu dengan cara diolesinya getah opium pada pisau yang akan membedah si pasien.
Di dalam kandungan getah opium terdapat berbagai senyawa opioid yaitu morphine (senyawa yang paling aktif), codein, thebaine, serta dua senyawa lain yang berbeda mekanisme kerjanya yaitu papaverin, dan noscapine.

Sebelum ditemukannya cara untuk pemisahan (isolasi) senyawa morphine dari getah opium pada tahun 1804 di German, getah opium ini dikonsumsi oleh berbagai kalangan di seluruh dunia untuk keperluan rekreasi dengan cara dicampur dengan tembakau lalu dibakar dan dihisap asapnya. Campuran antara tembakau dan getah opium ini disebut juga dengan kata Madat. Oleh karena harganya yang mahal maka diperdagangkanlah madat di seluruh penjuru dunia oleh bangsa barat. Sehingga pada masa itu dikenal banyak tempat-tempat yang disebut dengan sarang madat (opium den) yang digunakan masyarakat untuk menghisap madat dan prostitusi.

Pada masa penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia, mereka juga telah memperdagangkan madat khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa oleh karena dahulu sebagian besar pedagang di Indonesia adalah masyarakat keturunan Tionghoa ditambah pula masyarakat pribumi yang sebagian besar beragama Islam secara jelas mengharamkan pemakaian madat, sehingga di kota Batavia (Jakarta) sendiri pada masa itu telah menjamur sarang madat yang berlokasi di sekitar daerah yang saat ini disebut Glodok dan Mangga Besar (dahulu bernama Madat Besar).

Setelah berhasil dipisahkannya morphine dari getah opium serta ditemukannya jarum suntik pada tahun 1853 barulah dikenal cara penyuntikan morphine oleh para pemakainya. Kata morphine diambil dari kata Morpheus yaitu nama salah satu dewa bangsa Yunani yang disebut sebagai dewa mimpi. Sebenarnya molekul morphine sendiri merupakan salah satu senyawa alami yang diproduksi oleh tubuh manusia dan hewan mamalia yang disebut dengan endorphine dan berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi rasa sakit secara alami (apakah Anda mengetahui kenapa penari debus/kuda lumping bisa tidak merasakan sakit pada saat mereka melakukan atraksinya?).

Pada saat itu barulah disadari oleh ilmuwan bahwa morphine jauh lebih kuat efek kecanduannya dibanding madat dan alkohol. Apalagi ketika telah ditemukannya heroin (diacetylmorphine) dari hasil sintesis morphine itu sendiri, yang memiliki kekuatan bius sekitar 2x lebih kuat dari morphine dan lebih tinggi efek “rush”-nya oleh karena molekul heroin lebih mudah menembus BBB (Blood Brain Barrier) ke dalam jaringan otak ketimbang molekul morphine. Dari fakta ini dimulailah lembaran hitam baru di planet bumi tempat kita tinggal.

Padahal biji dari tumbuhan opium ini adalah salah satu bahan makanan yang sangat bergizi (mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6) yang banyak dipakai dalam pembuatan roti dan kue di seluruh dunia sejak jaman purba. Biji opium yang disebut denganpoppy seed ini tidak mengandung senyawa morphine secara signifikan sehingga walaupun sudah dikonsumsi dalam jumlah besar (seperti yang telah dilakukan oleh Adam Savage dan Jamie Hyneman dalam salah satu serial MythBuster – Discovery Channel) bisa menyebabkan positif pada tes morphine selama kurang lebih 18 jam, akan tetapi tidak mempengaruhi efek psikologis dan kecanduan sama sekali.

Poppy seed yang dijual di berbagai toko bahan baku roti dan kue sudah dalam kondisi matang sehingga sudah tidak mungkin disalahgunakan lagi.

Methamphetamine / crystal-meth / shabu
Shabu merupakan senyawa sintetik turunan dari amphetamine dan juga turunan dari ephedrine. Shabu menyebabkan peningkatan secara drastis hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline dalam otak dan saraf. Senyawa methamphetamine sendiri sebenarnya sudah lama digunakan oleh para dokter untuk mengobati pasien berpenyakit narcolepsy/kelainan tidur dan attention deficit hyperactive disorder.

Tetapi belakangan ini penyalahgunaan shabu telah meningkat secara drastis, salah satu contohnya banyak pemakai cocaine yang beralih ke shabu oleh karena harganya yang lebih murah (karena 100% sintetik dan bisa diproduksi oleh orang-orang awam sekalipun di dalam perumahan), efek “on” yang jauh lebih lama (sekitar 9-15 jam dibanding cocaine yang hanya sekitar 15-20 menit) dan jauh lebih mudah didapatnya di pasar gelap ketimbang cocaine.

Shabu dipakai dengan cara dibakar diatas kertas timah lalu dihisap asapnya menggunakan bong supaya asapnya disaring air terlebih dahulu, ditumbuk lalu disedot langsung menggunakan hidung, dimakan langsung, atau dilarutkan ke dalam air lalu disuntik.
Efek dari shabu antara lain :
  1. Hilangnya rasa sakit penyakit dan keinginan untuk tidur
  2. Energi yang meningkat secara drastis
  3. Meningkatnya rasa percaya diri serta konsentrasi
  4. Euphoria/senang
  5. Hilangnya rasa lapar (walaupun tidak semua orang merasakan demikian)
  6. Menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan
  7. Lebih aktif untuk berkomunikasi
  8. Perasaan bulu kuduk/belakang leher yang merinding
  9. Paranoid dan serangan panik

Shabu menyebabkan kecanduan baik secara fisik maupun secara psikologis. Ciri-ciri kecanduan shabu setelah efek dari shabu tersebut drop antara lain :
  1. Rasa menagih yang dalam untuk memakainya kembali
  2. Depresi berat dan hilangnya rasa percara diri
  3. Perasaan khawatir yang sering datang tiba-tiba
  4. Sering mengalami mimpi buruk bahkan insomnia walaupun sangat mengantuk
  5. Gigi yang selalu gemetaran dan bergesekan terus menerus
  6. Badan yang rasanya sakit-sakitan (sebenarnya ini diakibatkan oleh faktor kekurangan tidur atau peradangan tenggorokan atau hidung jika digunakan dengan cara dihisap asapnya atau disedot langsung menggunakan hidung).

Pemakaian jangka panjang dari shabu mengakibatkan :
  1. Kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline sehingga juga ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak (hypothalamus)
  2. Kerusakan paru (terutama bagi yang menghisap asap atau langsung), ginjal, dan liver
  3. Penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit
  4. Kerusakan di seluruh sistem saraf otot dan kulit yang menyebabkan gemetaran pada otot terutama di bagian gigi, tangan dan kaki serta munculnya banyak kedutan-kedutan di seluruh tubuh
  5. Perasaan terdapatnya banyak “kutu-kutu” yang merayap di kulit sehingga sering membuat si pecandu menggaruk kulitnya terus menerus sampai terluka dimana-mana
  6. Menjadi lebih beresiko terserang stroke dan penyakit jantung
  7. Meth mouth yaitu kerusakan berat pada gigi yang menyebabkan kehancuran dan pembusukan gigi oleh karena kondisi mulut yang terus menerus kering dan terjadinya gesekan2 secara terus menerus pada gigi
Shabu merupakan jenis narkoba pembunuh no-2 di Indonesia dibawah putaw, tanpa membunuhpun zat ini akan meninggalkan cacat selama puluhan tahun kepada mantan pencandu beratnya yang sudah berhenti memakainya.

Marijuana / ganja / gele
Ganja adalah tanaman sejenis cannabis sativa yang mengandung senyawa tetrahydrocannabinol terutama pada trikoma, bunga, pucuk muda, dan daun-daunnya.

Pemakaian ganja sebagian besar dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya atau dengan cara dicampur dengan rokok, walaupun ada juga yang diseduh seperti teh dan diminum. Masyarakat Aceh, Medan, dan Padang terkenal menggunakan sedikit ganja untuk bumbu tambahan pada masakan khas mereka.

Walaupun penyalahgunaan ganja tidak menyebabkan ketagihan secara signifikan akan tetapi ganja merupakan pintu gerbang menuju pemakaian narkoba lain yang jauh lebih berbahaya.
Efek-efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain:
  1. Pikiran yang menjadi lamban
  2. Mudah untuk tertawa terbahak-bahak
  3. Penglihatan yang fokus dan pendengaran yang terngiang-ngiang 
  4. Susah untuk konsentrasi
  5. Mata yang berwarna merah
  6. Nafsu makan yang berlebihan

Efek pemakaian jangka panjang dari ganja menyebabkan banyak kehilangannya memori jangka panjang atau kerusakan pada otak di bagian hippocampus dan juga melemahnya daya tangkap otak untuk belajar.

Walaupun demikian serat yang dihasilkan dari tumbuhan ganja ini yang disebut dengan hemp, merupakan bahan baku yang sangat berguna dan sangat bersahabat dengan lingkungan serta kelak akan menggantikan bahan baku petrolium. Penggunaan hemp sebagai bahan baku meliputi produksi keperluan barang sehari-hari seperti kertas, tekstil, bio-plastik, bahan bakar, tali tambang, dan berbagai makanan bergizi tinggi.

Proses pembuatan kertas dari bahan baku hemp juga jauh lebih bersahabat dengan lingkungan ketimbang yang dibuat dari tumbuhan-tumbuhan lain (contoh: kayu pinus) karena tidak diperlukannnya pemutih (bleaching) dan bahan2 beracun lainnya seperti halnya pada proses pembuatan kertas yang dihasilkan dari kayu pinus.

LSD (Lysergic Acid Diethylamide) / acid
LSD adalah senyawa semi sintetik yang di proses dari senyawa d-lysergic acir yang dihasilkan oleh sejenis jamur yang tumbuh pada tanaman gandum hitam (rye). LSD merupakan zat yang bersifat halusinogen akan tapi tidak bersifat dissociative. Selain bersifat halusinogen LSD juga mempengaruhi fungsi hormon dopamine dalam otak.

Kekuatan halusinasi senyawa LSD kurang lebih 100x lebih kuat dari senyawa psilocybin yaitu zat yang terdapat dalam jamur psilocybin (magic mushroom) dan sekitar 3000x lebih kuat ketimbang senyawa mescaline yang terdapat pada tumbuhan cactus peyote.
Efek dari tripping LSD bisa mencapai 6-8 jam, ditambah dengan 2-6 jam offset (penurunan), efek-efeknya meliputi:
  1. Meningkatnya energi dan tidak bisa tidur
  2. Halusinasi penglihatan seperti tembok yang bernafas, motif gambar yang bergerak dan meninggalkan jejak, perubahan bentuk benda menjadi bentuk yang lain (morphing)Halusinasi pendengaran sehingga music terkesan bergema dan memiliki efek chorus tambahan
  3. Emosi yang labil dan sangat tergantung oleh mood pada saat itu sehingga bisa menyebabkan senang, sedih, marah, takut, jengkel, atau depresi – bad trip.
  4. Perubahan persepsi tentang waktu
  5. Banyak berkeringat
  6. Susah konsentrasi
  7. Gigi geraham yang rasanya terikat
  8. Paranoid dan sering tiba-tiba teringat akan masa-masa lalu

Walaupun tidak terbukti bisa menyebabkan kecanduan secara fisik, oleh karena sifatnya yang mempengaruhi kerja hormon dopamine di dalam otak yang berfungsi sebagai hormon reward system (yang mendorong munculnya perasaan puas dan nikmat akan sesuatu hal yang didapat/dikonsumsi/dicapai) sehingga LSD dapat menyebabkan kecanduan secara psikologis kecuali jika si pemakai telah mengalami bad trip terlebih dahulu.

Ketamine / special-K / happy-K
Ketamine adalah senyawa sintetik sejenis dengan PCP (Phencyclidine) yang dipakai sebagai obat anesthetic pada veterinary (dokter hewan) juga pada manusia. Sebelum ditemukan ketamine PCP-lah yang digunakan oleh dokter sebagai obat anesthetic. Setelah ketamine ditemukan pada pertengahan tahun 1960-an, ketamine lebih di favoritkan menggantikan PCP oleh karena efek redanya yang jauh lebih cepat ketimbang PCP.

Akan tetapi jika dipakai melebihi dosis yang dianjurkan, ketamine merupakan zat yang bersifat halusinogen dan sangat dissociative, bahkan delirium (tidak bisa sama sekali membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak) sehingga bagi mereka yang sudah merasakan efek yang diakibatkan oleh ketamine ini menjulukinya sebagai efek tersedotnya jiwa ke dalam “K-hole”.
Ciri-ciri lain selain halusinasi dan dissociative/delirium antara lain:
  1. Euphoria (perasaan senang)
  2. Perasaan yang damai
  3. Energi yang bertambah
  4. Amnesia
  5. Kehilangan persepsi tentang waktu
  6. Merasakan jiwa yang terpisah keluar/terangkat dari tubuh
  7. Kehilangan kontrol gerakan otot sama sekali
  8. Paranoid dan serangan panik
  9. Merasakan nde (near death experience)
  10. Koma bahkan kematian yang disebabkan oleh gagal jantung atau pernafasan

Pemakaian ketamine meliputi dengan cara dihisap melalui hidung, dimakan, atau disuntik. Walaupun ketamine belum terbukti mengakibatkan kecanduan secara fisik tetapi dapat dipastikan mengakibatkan kecanduan secara psikologis serta toleransi terhadap dosis yang dipakai.
Jika dipakai dalam jangka panjang ketamine dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak (olney lession).

Selain DXM dan PCP, ketamine juga merupakan salah satu bahan pemalsu/pencampur/pengganti yang sering ditambahkan ke dalam pil2 ecstasy.
Oleh karena rasanya yang tawar, tidak merubah warna, dan hanya sedikit berbau metalik jika dicampurkan kedalam makanan atau minuman sehingga ketamine juga merupakan salah satu obat yang sering dipakai para lelaki untuk memperkosa teman kencan wanitanya (date rape drug).

Inhalant
Inhalant antara lain terdiri dari :
  1. Gas-gas yang dipakai dalam dunia kedokteran seperti Nitrous Oxide (N2O) dan alkil nitrite
  2. Beberapa jenis pelarut seperti tiner, cat, tipex, spidol , penghapus cat kuku, berbagai jenis lem
  3. Gas-gas yang dipakai dalam peralatan sehari2 seperti hairspray, freon, pengharum ruangan

N2O merupakan gas anesthetic yang sering digunakan oleh dokter gigi. Efek dari menghirup gas ini antara lain:
  1. Dissociative / sukar membedakan antara yang nyata dan yang tidak seperti dalam mimpi
  2. Euphoria / rasa senang berlebih
  3. Halusinasi ringan
  4. Distorsi pada pendengaran
  5. Hilangnya rasa sakit

Penyalahgunaan gas ini biasanya si pemakai akan terlebih dahulu memindahkannya ke dalam balon supaya suhunya tidak terlalu dingin seperti pada saat keluar dari tabung tekanan tinggi lalu akan dihirup pada saat pesta berlangsung.

Resiko kecelakaan bahkan kematian pada pemakaian N2O yaitu kekurangannya oxigen dalam darah. Pemakaian jangka panjang N2O akan mengakibatkan kerusakan pada otak (olney lession).

Gas N2O adalah salah satu gas berbahaya yang menyebabkan efek rumah kaca pada bumi, bahkan jauh lebih kuat yaitu 298x ketimbang gas CO2 itu sendiri (methane hanya 25x lebih kuat dari CO2).

Alkil nitrite (popper) terdiri atas amyl nitrite, butyl nitrite, dan isobutyl nitrite yang menghasilkan efek euphoria/senang pada si pemakainya.

Sedangkan penyalahgunaan gas-gas dan pelarut yang dipakai dalam peralatan rumah tangga sehari-hari sangat beresiko merusak otak, saraf, jantung, paru, liver, dan ginjal. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari zat-zat kimia ini bersifat racun bahkan akan secara kumulatif menimbun di dalam jaringan lemak si pemakai. Banyak pula dari mereka yang mengalami ketulian permanen bahkan kematian yang disebabkan oleh keracunan kimia.

Hypnotic drugs / Pil BK
Pil BK adalah obat-obatan yang bersifat hipnotik dan sedatif yang di sering digunakan dokter untuk mengobati pasien yang menderita insomnia (susah tidur) atau stress berat karena jika dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan akan membantu membuat si pasien tidur pulas.

Akan tetapi pil bk bisa menyebabkan kecanduan jika pemakaiannya dihentikan secara tiba-tiba yaitu akan menyebabkan si pasien menjadi semakin parah insomnianya, banyak mengalami mimpi buruk, stress, dan otot-otot yang mudah keram.
Pil BK ini terdiri dari antara lain:
  1. Barbiturate
  2. Bromazepam (lexotan)
  3. Diazepam (valium)
  4. Flunitrazepam (rohypnol)
  5. Nitrazepam (mogadon)
  6. Nitradiazepam (nipam)

Jika pil BK dikonsumsi dalam dosis tinggi maka akan mengakibatkan si pemakainya menjadi mabuk teler, dengan ciri-ciri antara lain:
  1. Bicaranya gak jelas
  2. Emosi menjadi labil sehingga mudah marah dan tersinggung
  3. Menjadi berkepribadian ganda (schizophrenia)
  4. Berani untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukannya ketika masih sadar
  5. Lupa akan kejadian saat mabuk pada saat si pemakai menjadi sadar

Oleh karena harganya yang relatif murah pil BK ini banyak disalahgunakan oleh kalangan masyarakat menengah kebawah.

Menurut kesaksian dari para penyalahguna pil BK, ada orang yang memakainya menjadi berani untuk berantem atau bertindak anarkhi, ada yang menjadi berani untuk mengemis, mencuri atau merampok, ada yang menjadi berani untuk mencari teman kencan, bahkan ada pula yang jadi berkeinginan untuk bunuh diri.

Khusus untuk jenis rohipnol, oleh karena pil yang satu ini tidak memiliki rasa dan tidak merubah warna ketika ditambahkan ke dalam minuman atau makanan sehingga pil ini sering disalahgunakan untuk memperkosa secara diam-diam teman wanita kencannya (date rape drug). Apalagi ditambah dengan efek lupa yang ditimbulkannya setelah korban menjadi sadar sehingga sering menghambat proses penyelidikan korban oleh pihak polisi.

Heroin (diacetylmorphine)
Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yang dihasilkan dari proses esterisasi molekul morphine dengan 2 molekul acetic acid. Oleh karena molekul heroin memiliki dua gugus acetyl sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan kesenangan (euphoria) yang lebih tinggi ketimbang morphine serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke dalam air ketimbang morphine.

Akan tetapi heroin juga menyebabkan efek toleransi dan kecanduan lebih cepat dari morphine sehingga untuk pemakaian berikutnya dibutuhkan dosis yang lebih tinggi lagi untuk mencapai kenikmatan yang sama dengan sebelumnya.

Kecanduan akan heroin meliputi kecanduan fisik dan psikologi. Kecanduan fisik heroin kurang lebih sama dengan kecanduan pada pecandu putaw yaitu rasa meriang di seluruh tubuh, tulang dan sendi2 yang terasa ngilu, demam tinggi, muntah2, dan perut keram. Hanya saja pada kecanduan fisik heroin ditambah pula dengan perasaan gatal yang sangat di dalam aliran darah dan juga otot kaki yang menjadi tidak terkontrol gerakannya sehingga terus menerus akan menendang secara relflek.

Sedangkan kecanduan psikologinya meliputi perasaan sugesti yang sangat kuat untuk kembali memakainya bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun setelah berhenti total memakainya, perasaan depresi berat, insomnia, mudah tersinggung dan marah, tidak bisa berkonsentrasi, dan ingin bunuh diri.

Selain disuntik heroin juga bisa dipakai dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya juga dengan dicampur ke dalam rokok, akan tetapi efektifitasnya jauh berkurang ketimbang dengan cara disuntik sehingga cara penghisapan ini biasanya hanya digunakan oleh para pemula.

Kemurnian kadar heroin yang beredar di pasaran sangat bervariasi, dimulai dengan yang hanya memiliki kemurnian 5% hingga yang mendekati 90%, bahkan belakangan ini untuk mengeruk keuntungan yang lebih banyak lagi heroin banyak dicampur oleh pengedarnya dengan bahan opioid sintetik lain yang harganya jauh lebih murah serta kekuatan biusnya yang jauh melebihi kekuatan heroin itu sendiri, bahan ini adalah fentanyl dan turunannya (contoh: alpha-methylfentanyl/putaw, sufentanil, atau bahkan 3-methylfentanyl dan carfentanil/obat bius yang digunakan untuk membius hewan besar liar).

Dengan demikian resiko overdosis dari heroin menjadi berkali2 lipat lebih besar oleh karena ketidaktahuan si pecandu akan kadar dan komposisi “heroin” yang akan dipakainya. Selain bahaya overdosis, oleh karena pemakaian jarum suntik secara bergantian maka resiko lain yang juga tidak kalah bahayanya adalah tertularnya penyakit2 menular mematikan seperti AIDS dan Hepatitis B/C.

Penyuntikan heroin sering digabungkan dengan cocain yang disebut “speedball” dan ini sangat menambah lagi resiko overdosis dan ketagihan pada si pemakainya.
Belakangan ini telah ditemukan bahwa terdapat satu jenis tanaman yang tumbuh di benua afrika yaitu ibogaine yang bisa menyembuhkan kecanduan fisik akan heroin. Akan tetapi kecanduan psikologisnya tetap tidak bisa disembuhkan walaupun si pemakai sudah berhenti berpuluh2 tahun lamanya.

Hashish / hash / getah ganja
Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yang diproses dari dikompresnya trikoma-trikoma pilihan dari tanaman ganja sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.

Pemakaian hashish biasanya dengan cara dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan, dibakar dan dihisap asapnya menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yang akan dihisap.
Hashish memiliki efek mirip seperti ganja tetapi lebih kuat ketimbang ganja, yaitu:
  1. Pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
  2. Pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
  3. Halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang-ngiang
  4. Sering bengong alias susah untuk konsentrasi
  5. Gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yang tidak lucu sekalipun
  6. Sensitif terhadap sentuhan atau seks

Memang THC atau kandungan dari hashish dan ganja tidak menyebabkan kecanduan fisik sama sekali melainkan hanya sedikit kecanduan psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan ganja merupakan jenjang menuju ke pemakaian napza lainnya yang jauh lebih berbahaya karena turunnya tingkat kesadaran dalam mengambil keputusan pada saat otak sudah dipengaruhi oleh efek-efek diatas.

Pemakaian jangka panjang dari THC akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak di bagian amyangdala (bagian yang berbentuk seperti biji almond yang menjadi pusat emosi) dan hippocampus sehingga terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang serta emosi yang menjadi labil.

Kata assassin diambil dari kata hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh bayaran di timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan tugasnya dalam membunuh.

GHB (Gamma-HydroxyButyricacid) / liquid ecstasy
GHB adalah senyawa yang bersifat anesthetic dan sedatif (cenderung membuat si pemakai mabuk seperti mabuk alcohol).

Dalam kuantitas yang kecil senyawa ini dihasilkan secara alami di dalam sistem saraf setiap manusia dan hewan mamalia serta terkandung juga di dalam berbagai macam buah-buahan.

GHB juga dihasilkan secara alami dalam jumlah kecil dari proses pembuatan/peragian minuman beralkohol seperti di dalam bir dan wine.

Pemakaian GHB diatas 500mg akan membuat si pemakai merasakan senang, mabuk (seperti mabuk alcohol tetapi mulutnya sama sekali tidak bau alcohol), bisa menikmati musik & goyangan, meningkatnya libido seks dan kemampuan untuk bersosialisasi.

Akan tetapi jika dikonsumsi dalam dosis yang lebih besar (3 gram) senyawa ini sangat rentan menimbulkan efek overdosis dan kematian pada si pemakainya.
Ciri-ciri overdosis GHB meliputi:
  1. Kulit muka terasa mati rasa / kebal
  2. Muntah-muntah
  3. Pusing 7 keliling
  4. Gangguan penglihatan
  5. Sesak nafas
  6. Amnesia
  7. Koma bahkan kematian oleh karena terhentinya pernafasan dan gagal jantung

Jika GHB dicampurkan ke dalam minuman atau makanan, senyawa ini tidak akan merubah warna dari minuman/makanan tersebut, baunya juga tidak akan terlalu tercium dengan jelas, dan rasanya-pun hanya agak keasinan. Oleh karena itu zat ini sering disalahgunakan oleh para lelaki untuk memperkosa teman kencan wanitanya (date rape drug). Ditambah pula efek amnesia yang akan ditimbulkan oleh keracunan  GHB sehingga korban menjadi susah untuk mengingat dengan jelas proses pemerkosaan itu.

Overdosis GHB akan menjadi semakin cepat jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau obat2an penenang seperti berbagai jenis pil BK. Sudah banyak korban wanita yang meninggal dunia hanya karena ingin diperkosa dengan digunakannya GHB yang ditambahkan ke dalam minuman beralkohol sehingga si pelaku tidak hanya harus menanggung tindak pidana perkosaan bahkan ia juga harus menanggung pidana pembunuhan tingkat 2.
Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindakan pencegahannya yaitu:
  1. Jangan pernah meminum atau memakan sesuatu yang diberikan oleh lelaki yang belum terlalu dikenal apalagi minuman atau makanan yang sudah dibuka.
  2. Selalu ajak teman wanita lain yang bisa dipercaya dan tidak mengkonsumsi alkohol agar dapat membantu mengawasi.
  3. Jangan pernah meninggalkan makanan atau minuman tanpa penjagaan dari teman yang bisa dipercaya, kalau memang terpaksa harus ditinggalkan (misalnya ke toilet) lebih baik jangan dikonsumsi lagi.
  4. Jika sudah berasa ada sesuatu yang tidak beres, secepatnya hubungi orang tua atau rumah sakit terdekat atau pihak yang berwajib.
Fentanyl / putaw (alphamethylfentanyl)
Orang Indonesia banyak menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan narkotik jenis opioid yang diproses dari getah opium yang terlebih dahulu dijadikan morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias designer drug.

Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga putaw-pun lebih murah ketimbang heroin dan morphine sehingga harganya terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan rendah.

Walaupun dengan harga yang lebih murah akan tetapi kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu kurang lebih 100x lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat ketimbang morphine dan heroin.

Salah satu ciri khas yang membedakan antara pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada putaw si pemakai akan merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung sedangkan pada heroin/morphine tidak.

Cara pemakaian putaw antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik langsung ke pembuluh vena. Umumnya semakin seseorang pemakai putaw kecanduan, ia akan segera beralih ke cara penyuntikan sehingga dengan pemakaian jarum suntik secara bergantian mereka akan sangat rentan tertular HIV dan Hepatitis B/C.

Penyuntikan putaw sangat rentan mengakibatkan overdosis karena putaw yang beredar di pasar gelap tidak bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat oleh karena si pemakainya menjadi tidak bisa bernafas.

Putaw tergolong jenis narkotik yang paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih cepat dari heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis (sugesti untuk memakainya lagi).

Kecanduan fisik yang ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat dan tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan tahun.

Ciri-ciri dari sakaw antara lain:
1.    Tulang dan sendi terasa sangat ngilu dan meriang
2.    Sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah-muntah
3.    Mata dan hidung terus berair
4.    Mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5.    Depresi dan sangat mudah marah
6.    Insomnia

Oleh karena efek sakaw yang begitu menderita maka seseorang pencandu yang sedang sakaw besar kemungkinan akan berbuat kriminal (salah satu contoh : mencuri) untuk memenuhi kebutuhan putaw-nya.

Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh kristal-kristal berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka besar kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang dari putaw juga akan mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ2 tubuh seperti liver, ginjal, organ2 pencernaan, dan paru-paru.

Ingat! sekali saja mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya.

* Menurut berbagai kesaksian dari pekerja2 krematorium (pembakaran jenazah) yang mereka temukan setelah mereka menumbuk jenazah yang telah dibakar dan yang meninggal karena putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil dan bentuknya agak panjang berwarna biru terang yang tidak hancur terbakar walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan oleh ilmuwan dan dokter.

Ecstasy / Inex
Inex adalah sebutan umum dari pil ecstasy. Pil ini mulai menjadi trend dikonsumsi di discotikdiscotik di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada mulanya pil ini hanya diimport dari negara Belanda saja dan kandungan senyawanya pun masih asli yaitu MDMA (MethyleneDioxyMethAmphetamine), sekarang pil inex ini sudah banyak yang diproduksi secara ilegal di dalam negeri.
Senyawa MDMA ini mengakibatkan efek-efek psikologis sebagai berikut:
  1. Perasaan senang yang luar biasa
  2. Hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan
  3. Rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug
  4. Rasa empati dan simpati antara satu dengan yang lainnya
  5. Rasa damai dalam hati dan dihargai oleh orang lain serta meningkatkan percaya diri
  6. Sensitif terhadap nada, suara, berbagai macam bunyi2an sehingga dapat menikmati musik
  7. Sensitif dan menikmati sentuhan satu sama lainnya
  8. Distorsi pandangan
  9. Energetik yang luar biasa
  10. Kebiasaan untuk menggeleng-gelengkan kepala dengan kencang (godek) supaya menghasilkan rasa “on” yang lebih tinggi

Sedangkan efek-efek fisiknya:
  1. Dehidrasi serta berkurangnya proses urinasi
  2. Meningkatnya suhu tubuh dan banyak berkeringat
  3. Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah
  4. Gerakan pupil dan iris yang tidak terkendali (tertarik ke atas mata)
  5. Gerakan rahang yang selalu mengigit dan bergesekan
  6. Sensitif terhadap temperatur sekelilingnya
  7. Berkurangnya nafsu makan (tidak semua pemakai merasakan ini)

MDMA menyebabkan kecanduan secara psikologis pada sebagian besar pemakainya dan tidak pada segelintir orang yang lainnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh efek “bad trip” yang mungkin terjadi pada orang2 tertentu sehingga membuat mereka jera untuk mengkonsumsinya kembali di lain waktu. Akan tetapi jika seseorang sudah merasakan “high” maka pada saat efek dari MDMA ini mulai drop ia akan merasakan “emosi yang remuk” dan mulai memikirkannya untuk mengkonsumsinya kembali segera atau dalam jangka waktu tertentu (misalnya week-end berikutnya).

Pengkonsumsian MDMA secara rutin dapat dipastikan akan terus meningkatkan toleransinya terhadap dosis yang harus dipakai bahkan pada suatu saat ia akan mulai merasakan efek “magic” dari pil ini yang mulai menghilangkan seberapapun banyaknya dosis MDMA yang telah dikonsumsinya.

Efek drop dari MDMA dalam jangka pendek mengakibatkan depresi/emosi yang remuk dimulai dari 1-2 hari setelah pemakaian dan bisa mencapai hingga 4-7 hari sesudahnya, menjadi sering kaget ketika tertidur, terganggunya ingatan jangka pendek (short-term memory), sulit berkonsentrasi, penglihatan yang berbayang, dan jaw clenching (gigi yang rasanya selalu terikat dan ingin bergesekan terus menerus).

Sedangkan efek pemakaian jangka panjang mengakibatkan terganggunya fungsi hormon serotonin dan dopamine di dalam otak, terganggunya pula fungsi keseimbangan temperatur tubuh, menjadi sangat pelupa, tidak mampu belajar dan konsentrasi, sulit untuk mengambil keputusan, emosi menjadi labil (mudah panik), paranoia, dan insomnia.

Setelah tahun 1995 dimulailah beredar pil2 inex di pasaran yang kandungannya sudah bukan lagi MDMA murni atau bahkan sama sekali tidak mengandung MDMA melainkan senyawa lain yaitu MDEA (eve 3,4-methylenedioxy-N-ethylamphetamine), MDA (adam 3,4-methylenedioxyam phetamine), DXM (dextromethorphan/bahan obat batuk), ketamine, PCP (Phencyclidine), GHB (gamma-hydroxy butyric acid), LSD, methamphetamine (shabu), ephedrine (bahan obat batuk), caffein, methylsalicylate (bahan pengharum ruangan yang sifatnya toxic), paracetamol, aspirin, cocaine, bahkan bahan yang sangat berbahaya yaitu PMA (paramethoxyamphetamine).

Berbeda dari MDMA, MDEA dan MDA bisa menghasilkan efek halusinasi dan tidak mencapai tingkatan euphoria seperti yang dihasilkan MDMA. Sedangkan DXM, ketamine, dan PCP merupakan zat2 yang bersifat halusinasi dissociative dan mengakibatkan si pemakai tidak bisa mengendalikan dirinya ketika ia mengalami halusinasi karena terputusnya fungsi kesadaran otak dengan fungsi otak bagian lainnya sehingga ia susah untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata.

PMA merupakan bahan pencampur/pengganti yang sangat berakibat fatal dan cenderung membuat si pemakai overdosis karena efek “on” yang dihasilkannya terlambat ketimbang MDMA sehingga membuatnya akan mengkonsumsinya lagi atau menambah pil lain yang mengandung MDMA. Overdosis PMA yang dikonsumsi bersamaan dengan MDMA mengakibatkan meningkatnya suhu tubuh secara drastis sehingga sering menyebabkan kematian yang dihasilkan dari hyperthermia (temperatur tubuh yang terlalu panas).

Akan tetapi bagi para pencandu berat inex yang sudah tidak bisa lagi merasakan efek “magic” dari MDMA murni akan mulai dengan sengaja mencampur pengkonsumsiannya antara pil yang mengandung MDMA murni dengan pil-pil lain yang sudah diketahui mengandung Ketamine / DXM / PCP / LSD, oleh karena bahan pemalsu ini yang mampu mengangkat efek “on” dari MDMA murni menjadi lebih tinggi dari normal.
Ciri-ciri “on” dari inex campuran ini antara lain:
  1. Sudah tidak lagi bisa berhura-hura dan berjoget riang akan tetapi tetap duduk di bangku
  2. Sudah tidak lagi menggelengkan kepalanya dengan kencang melainkan hanya dengan pelan atau termangut-mangut saja
  3. Terkadang hanya terdiam kaku di bangku seperti terbengong oleh karena halusinasi yang sangat nyata
  4. Jauh lebih cepat mengalami overdosis dibanding para pemakai MDMA murni

DXM (Dextromethorphan) / robo-trip
DXM adalah senyawa sintetik yang terkandung di dalam berbagai jenis obat batuk yang bersifat antitussive yaitu jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat maka zat ini mampu meredam batuk. Akan tetapi penggunaannya banyak disalahgunakan dengan cara mengkonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan.

Serupa dengan senyawa PCP dan Ketamine, jika DXM dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan senyawa ini juga bersifat halusinogen dissociative, yaitu dibloknya fungsi kesadaran di dalam otak dan saraf sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi dan merasakan seperti berada di dalam dunia mimpi dan sukar membedakan antara nyata atau tidaknya halusinasi tersebut. Berbeda dengan halusinasi yang diakibatkan oleh LSD (lysergic acid diethylamide) si pemakainya masih mampu mengontrol tingkat kesadarannya, seperti halnya dia masih bisa mengingat akan siapa dirinya bahkan siapa namanya, sedangkan pada DXM, PCP, dan Ketamine tidak.

Efek-efek yang disebabkan oleh DXM jika dipakai melebihi dosis yang dianjurkan meliputi:
  1. Halusinasi dissociative
  2. Gembira (excited) atau kebalikannya
  3. Berkeringat banyak
  4. Nafas jadi pendek
  5. Berada dalam kondisi antara tidur dan sada
  6. Mual dan muntah-muntah
  7. Pendengaran yang menjadi seperti berombak-ombak
  8. Tekanan darah yang menjadi tinggi
  9. Jantung yang berdebar-debar
  10. Amnesia
  11. Tidak bisa mengenal kata-kata dan objek yang terlihat
  12. Paranoid dan merasakan seperti akan mati
  13. Koma bahkan kematian

DXM (juga PCP dan Ketamine) merupakan jenis bahan pengganti/pemalsu/pencampur yang sering ditambahkan ke dalam pil ecstasy yang beredar di pasaran karena bahan ini jauh lebih mudah didapat dan harganya yang lebih murah ketimbang bahan asli dari ecstasy yaitu MDMA (MethyleneDioxyMethAmphetamine).

Pada kenyataannya tahap overdosis yang dihasilkan dari pemakaian DXM jauh lebih cepat dibanding MDMA sendiri. Overdosis DXM dapat mengakibatkan kematian oleh karena terhentinya otak mengirim sinyal ke paru2 agar tetap bernafas.
DXM juga menyebabkan ketagihan secara psikologi dan toleransi terhadap dosis pemakaian dari waktu ke waktu.

Cocaine
Cocaine adalah salah satu senyawa yang terdapat dalam daun tumbuhan coca yang tumbuh di dataran benua Amerika. Proses pemurnian senyawa tersebut menghasilkan bubuk cocaine hydrochloride murni yang mudah larut ke dalam air.

Pemakaian cocaine hydrochloride menyebabkan terhalangnya penyerapan kembali hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline yang sudah dilepaskan di dalam otak oleh sel-sel sinapsis sehingga kadar dari hormon2 tersebut di dalam otak akan meningkat secara drastis. Peningkatan dari hormon tersebut menyebabkan perasaan “high”, hilangnya rasa sakit, lapar, dan letih/ngantuk, menambah konsentrasi, rasa percaya diri, dan perasaan euphoria/senang.

Oleh karena bubuk cocaine hydrochloride mudah larut ke dalam air maka pemakaian dari bubuk cocaine pada umumnya meliputi:
  1. Disedot menggunakan hidung
  2. Dimakan
  3. Digosokan di sekitar gusi mulut
  4. Disuntik
     
Pemakaian cocaine dapat dipastikan mengakibatkan toleransi dan kecanduan, karena pada saat efek dari cocaine itu “drop” si pemakaian akan merasakan tidak nyaman dan depresi sehingga memaksa ia berusaha untuk memakainya kembali.
Pemakaian jangka panjang dapat mengakibatkan:
  1. Tidak menentunya denyut jantung
  2. Halusinasi
  3. Paranoid
  4. Tekanan darah tinggi

Kombinasi antara cocaine, rokok dan alkohol akan menambah rasa euphoria pada si pecandu, tidak heran mereka akan terus menerus menghisap rokok dan minum minuman beralkohol tinggi pada saat mereka menggunakan cocaine sehingga dengan demikian para pecandu cocaine akan sangat beresiko terkena serangan jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan kematian.

Sedangkan crack adalah cocaine hydrochloride yang telah diproses menggunakan baking soda sehingga menghasilkan freebase amine/bentuk dasar amina cocaine yang tidak dapat larut dalam air sehingga pemakaiannya hanya cocok dengan cara dihisap seperti rokok.

Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang cocaine hydrochloride akan tetapi sering membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya berubah menjadi brutal. Tingkat kecanduan dari crack jauh melebihi cocaine hydrochloride bahkan crack merupakan salah satu dari jenis narkoba yang paling membuat kecanduan dan toleransi pada pemakainya. Mereka yang memakainya akan selalu berusaha untuk mencapai “high” & euphoria seperti sebelumnya sehingga akan terus menambah dosisnya dari hari ke hari sampai pada akhirnya mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh overdosis.

Walaupun demikian sebenarnya kadar senyawa cocaine dari daun tumbuhan coca itu sendiri sangat kecil persentasenya (sekitar 0.2%) sehingga untuk menghasilkan 1gram bubuk cocaine hydrochloride murni dibutuhkan 500gram daun coca.

Daun coca sendiri sudah lama dimanfaatkan oleh suku Indian Andes sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan penyakit kekurangan oksigen yang diakibatkan oleh tipisnya oksigen di dataran tinggi dan menyembuhkan penyakit pada pencernaan dengan cara diseduh lalu diminum seperti teh atau dikunyah. 

Mereka juga mengunyah daun coca sebagai obat alami anesthesia (peredam rasa sakit) ketika mereka terluka oleh panah pada saat berperang.
Pemakaian daun coca dengan cara diseduh maupun dikunyah tidak dapat menimbulkan perasaan “high” pada si pemakai dan juga tidak pernah terbukti mengakibatkan kecanduan. Bahkan pada tahun 1980 telah ditemukan oleh ilmuwan bahwa daun coca bisa dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan kecanduan dari para pecandu crack dan cocain.

Caffeine
Caffeine adalah senyawa yang terkandung di dalam biji kopi, biji guarana, dan daun teh (theine). Zat ini merupakan tipe zat stimulant serta berpengaruh menambah sedikit produksi urine pada ginjal.
Efek dari mengkonsumsi caffeine adalah menyingkirkan sementara rasa kantuk dan letih serta meningkatkan konsentrasi.

Pemakaian caffein dalam quantitas atau qualitas besar dapat mengakibatkan kecanduan dan toleransi. Ciri-ciri dari kecanduan caffeine adalah perasaan mudah tersinggung, sukar untuk konsentrasi, dan munculnya rasa sakit di bagian belakang kepala bahkan terkadang bisa mengakibatkan muntah-muntah.

Gejala ini akan muncul setelah kurang lebih 1 hari tidak mengkonsumsi caffeine sama sekali. Efek kecanduan ini akan berlangsung antara 5 hari sampai dengan 1 minggu dengan masa puncaknya 2-3 hari setelah berhenti mengkonsumsi caffeine sama sekali.

Pengkonsumsian caffeine secara berlebih juga merupakan salah satu faktor penyebab osteoporosis pada tulang dan kerusakan pada gigi.

Amphetamine / speed
Amphetamine merupakan salah satu jenis dari senyawa phenethylamine dan adalah satu jenis obat sintetik terlarang yang dapat mengakibatkan meningkatnya kadar hormon norepinephrine/ noradrenaline, serotonin, dan dopamine di dalam otak seseorang. Amphetamine sangat memiliki relasi yang erat dengan ephedrine yaitu senyawa yang terdapat pada tumbuhan Ephedra sinica (Ma huang).

Efek yang ditimbulkan oleh amphetamine adalah meningkatnya konsentrasi pikiran ; semangat untuk bekerja, hilangnya rasa kantuk, cenderung banyak berbicara, meningkatnya rasa percaya diri, mulut menjadi kering, meningkatnya keringat, detak jantung yang cepat, sukar berbicara dengan jelas, dan berkurangnya nafsu makan.

Amphetamine dapat mengakibatkan ketagihan pada seseorang yang mengkonsumsi secara berturut-turut atau menyalahgunakan pemakaiannya. Bahkan dapat menyebabkan meningkatnya toleransi sehingga dosis yang dibutuhkan akan selalu meningkat untuk mencapai efek yang sama dari sebelumnya.
Ciri-ciri dari ketagihan atas obat ini adalah:
  1. Stress berlebihan
  2. Depresi
  3. Badan menjadi sangat letih
  4. Tidur yang berlebihan
  5. Gemetaran pada otot
  6. Meningkatnya nafsu makan
  7. Keinginan untuk bunuh diri

Penyalahgunaan dari obat ini memperbesar resiko serangan jantung pada anak muda maupun orang dewasa. Pemakaian jangka panjang dari obat ini merusak fungsi otak, yaitu menurunnya fungsi pemancaran (transmitter) hormon dopamine dan serotonin pada otak sehingga fungsi dari keseimbangan kimia tubuh akan menjadi kacau.

Alcohol / alkohol
Alkohol adalah sebutan umum dari senyawa kimia ethanol. Alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi unaerobik dari zat gula atau zat tepung oleh ragi (yeast). Proses ini sudah terjadi dengan sendirinya di dalam alam oleh karena itu alkohol sudah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia sejak jaman purba.

Dalam jumlah yang sedang, sekitar segelas anggur merah yang diminum setiap malam hari oleh seseorang yang memiliki tubuh yang tidak bermasalah, alkohol merupakan zat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh yaitu bisa meningkatkan mutu tidur, mencegah munculnya batu empedu dan ginjal, mencegah diabetes, bahkan bisa mencegah penyakit jantung koroner serta darah tinggi.

Akan tetapi jika digunakan secara berlebihan sebaliknya alkohol akan mengakibatkan kerusakan pada jantung, pancreas, dan liver yaitu lever yang mengeras, terlebih bagi mereka yang telah mengindap penyakit Hepatitis C, B, bahkan bagi mereka yang hanya pernah menderita Hepatitis A sekalipun.

Pemakaian alkohol sesuai BAC (Blood Alcohol Content) atau batas kadar alkohol dalam darah melebihi 0.05% dapat mengakibatkan berkurangnya depresi & konsentrasi, pikiran menjadi lebih relax, menambah sedikit rasa percaya diri, menjadi banyak berbicara/mudah untuk berterus terang, kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan (!), berkurangnya fungsi keseimbangan tubuh.

Sedangkan pemakaian dalam batas kadar darah melebihin 0.1% akan mengakibatkan terganggunya fungsi motorik, hilangnya keseimbangan, emosi yang bergejolak (mudah menjadi sedih atau marah), tindakan brutal, susah untuk berkata-kata, hilangnya daya tangkap otak, muntah-muntah, bahkan bisa menjadi tidak sadar diri. Jika kadarnya melebihi 0.3% bisa mengakibatkan kematian.

Pemakaian alkohol pada saat mengendarai kendaraan atau mesin yang berbahaya sering mengakibatkan kecelakaan yang fatal maupun kematian karena susahnya untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan dengan cepat.

Oleh karena efek-efek yang ditimbulkan tersebut, alkohol banyak dipakai oleh para lelaki sebagai minuman untuk memaksakan hubungan intim dengan kekasih maupun teman kencannya sehingga si korban secara tidak sadar akan menyetujuinya.

Alkohol juga dapat mengakibatkan toleransi dan ketergantungan jika dikonsumsi secara berlebihan dan rutin karena akan mengakibatkan terganggunya fungsi GABAergic dalam otak.

Kecanduan alkohol sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan segera oleh ahlinya, bahkan lebih berisiko menyebabkan kematian dibanding narkotika seperti heroin, putaw, atau cocaine. Resiko yang disebabkan oleh kecanduan alkohol adalah serangan ayan yang mematikan dan gagal jantung.

Biasanya seorang remaja sebelum dia sampai ke jenjang pemakaian narkoba akan dimulai terlebih dahulu dari rokok dan alkohol. Walaupun hukum di Indonesia dengan jelas melarang seseorang yang belum berusia 18 tahun untuk membeli rokok dan alkohol akan tetapi dalam penerapannya tidaklah demikian.

JADI, MASIH MAU MEMAKAI NARKOBA?
sumber : Dunianya para remaja
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Jenis-Jenis Narkoba dan Bahayanya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rosorasa.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-narkoba-dan-bahayanya_6.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

1 komentar:

Obat herbal keputihan mengatakan...

Jahui obat terlarang

Posting Komentar

Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of ROSORASA.