Pantun Klasik Melayu

Posted by Unknown Jumat, 22 Januari 2010 0 komentar
Pokok Ru memagari Tanjung
Mudik payang di air tenang
Tambah sayu ingatkan untung
Ke mana sayang merajuk hilang

Gua hodoh milik garuda
Tempat sembunyi puteri tawanan
Jika jodoh tidak ke mana
Asalkan hati berubah jangan

Ada telaga di puncak gunung
Jumlah tujuh letak setentang
Mengapa leka duduk termenung
Orang jauh bilakan pulang

Ada telaga di celahan batu
Sentuh panas dalamnya segalah
Tiada jumpa barang semusim
Duduk rimas berdiri salah

Air terjun di celahan batu
Udara nyaman petang dan pagi
Kasih terkumpul di sudut kalbu
Berpisah jangan sampai ke mati

Ada perigi di pantai Jengka
Padi berkunca menjadi abu
Pulau Langkawi laut tenang
Tuan pergi janganlah lama
Tidak daya menanggung rindu
Siang malam rasa terbayang

Pucuk pauh dari Palembang
Buah langsat lebat di hulu
Duduk jauh berasa bimbang
Sudah dekat berasa malu.

Asal dayang dari Jawa
Berkhidmat untuk Sultan Melaka
Bila cinta hadir di jiwa
Segala nampak indah belaka

Cahaya rembulan di malam kelam
Bintang bersinar tampak serinya
Rasa resah hati pun suram
Menahan lara rindu padanya
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pantun Klasik Melayu
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rosorasa.blogspot.com/2010/01/pantun-klasik-melayu_22.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Ricky Pratama's Blog support EvaFashionStore.Com - Original design by Bamz | Copyright of ROSORASA.