Puisi pesan pencopet kepada pacarnya
Jumat, 22 Januari 2010
0
komentar
Sitti,
kini  aku makin ngerti keadaanmu
Tak ‘kan lagi aku  membujukmu
untuk nikah padaku
dan  lari dari lelaki yang miaramu
Nasibmu  sudah lumayan
Dari babu dari selir kepala jawatan
Apalagi?
Nikah  padaku merusak keberuntungan
Masa depanku terang repot
Sebagai  copet nasibku untung-untungan
Ini bukan ngesah
Tapi  aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau  kandung
Cintamu  padaku tak pernah kusangsikan
Tapi cinta cuma nomor dua
Nomor  satu carilah keslametan
Hati kita mesti ikhlas
berjuang  untuk masa depan anakmu
Janganlah tangguh-tangguh menipu  lelakimu
Kuraslah hartanya
Supaya  hidupmu nanti sentosa
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka  disogok dan suka korupsi
Bila ia ganti kau tipu
itu  sudah jamaknya
Maling menipu maling itu biasa
Lagi  pula
di masyarakat maling kehormatan cuma  gincu
Yang utama kelicinan
Nomor  dua keberanian
Nomor tiga keuletan
Nomor  empat ketegasan, biarpun dalam berdusta
Inilah  ilmu hidup masyarakat maling
Jadi janganlah ragu-ragu
Rakyat  kecil tak bisa ngalah melulu
Usahakan  selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu  menteri
dan usahakan jadi selirnya
Sambil  jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama
Kalau  ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan  isterinya
itu berarti ia tak tahu diri
Lalu  depak saja dia
Jangan kecil hati lantaran kurang  pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik  bentuknya
Ini selalu menarik seorang menteri
Ngomongmu  ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh  keyakinan
Kerna begitulah cermin seorang menteri
Akhirnya  aku berharap untuk anakmu nanti
Siang malam jagalah ia
Kemungkinan  besar dia lelaki
Ajarlah berkelahi
dan  jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang
Jangan  boleh menilai orang dari wataknya
Sebab hanya ada dua  nilai: kawan atau lawan
Kawan bisa baik sementara
Sedang  lawan selamanya jahat nilainya
Ia harus diganyang sampai  sirna
Inilah hakikat ilmu selamat
Ajarlah  anakmu mencapai kedudukan tinggi
Jangan boleh ia nanti  jadi propesor atau guru
itu celaka, uangnya tak ada
Kalau  bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya  tak usah beli beras
kerna dapat dari negara
Dan  dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya  selalu utama
Bila ia nanti fasih merayu seperti kamu
dan  wataknya licik seperti saya–nah!
Ini kombinasi sempurna
Artinya  ia berbakat masuk politik
Siapa tahu ia bakal jadi  anggota parlemen
Atau bahkan jadi menteri
Paling  tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta
Rendra
Dari buku Sajak-Sajak Sepatu Tua,  Pustaka Jaya, Jakarta, 1972.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Puisi pesan pencopet kepada pacarnya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rosorasa.blogspot.com/2010/01/puisi-pesan-pencopet-kepada-pacarnya_22.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar